Senin, 29 Oktober 2012

KASUS ENRON


            Kasus Enron ini banyak dijadikan acuan karena berkaitan secara langsung dengan kredibilitas profesi akuntansi. Enron adalah perusahaan dari penggabungan antara InterNorth (penyalur gas alam melalui pipa) dengan Houston Natural Gas. Kedua perusahaan ini bergabung pada tahun 1985. Bisnis inti Enron bergerak dalam industri energi, kemudian melakukan diversifikasi usaha yang sangat luas bahkan sampai pada bidang yang tidak ada kaitannya dengan industri energi. Diversifikasi usaha tersebut, antara lain meliputi future transaction, trading commodity non energy dan kegiatan bisnis keuangan.Kasus Enron mulai terungkap pada bulan Desember tahun 2001 dan terus menggelinding pada tahun 2002 berimplikasi sangat luas terhadap pasar keuangan global yang di tandai dengan menurunnya harga saham secara drastis berbagai bursa efek di belahan dunia, mulai dari Amerika, Eropa, sampai ke Asia. Enron, suatu perusahaan yang menduduki ranking tujuh dari lima ratus perusahaan terkemuka di Amerika Serikat dan merupakan perusahaan energi terbesar di AS jatuh bangkrut dengan meninggalkan hutang hampir sebesar US $ 31.2 milyar.
            Dalam kasus Enron ini sebagian besar disebabkan oleh kegagalan Board of Directors (BOD) dalam menerapkan pengawasan yang memadai terhadap perusahaan. Hal ini mengakibatkan penyalahgunaan dari special purpose entities (SPE), manipulasi pelaporan keuangan sehingga investor disesatkan oleh informasi yang tidak relevan, serta remunerasi yang berlebihan bagi para pelaku yang terlibat dalam kasus Enron ini. Salah satu pihak yang terlibat dalam kasus Enron adalah Arthur Andersen yang merupakan auditor dari Enron. diketahui terjadinya perilaku moral hazard diantaranya manipulasi laporan keuangan dengan mencatat keuntungan 600 juta Dollar AS padahal perusahaan mengalami kerugian. Manipulasi keuntungan disebabkan keinginan perusahaan agar saham tetap diminati investor, kasus memalukan ini konon ikut melibatkan orang dalam gedung putih, termasuk wakil presiden Amerika Serikat.
            Munculnya kasus ini kepada publik berawal ketika harga saham Enron mengalami kenaikan yang sangat signifikan pada tahun 2000. Sepanjang akhir tahun 1990an harga saham Enron yang diperdagangkan di Bursa Efek New York (New York Stock Exchange) berada di kisaran harga $20 hingga $40 per saham. Namun, beberapa bulan di awal tahun 2000 harga saham Enron mencapai $60 hingga $90 per saham dan puncaknya pada bulan Agustus 2000 saham Enron diperdagangkan pada harga $90.56 per saham di NYSE. Hingga pada akhir tahun 2000 saham Enron ditutup pada harga $80. Sayangnya kondisi tersebut tidak bertahan lama karena pada tahun 2001 harga saham Enron terus mengalami penurunan dengan tajam. Sampai dengan pada tanggal 2 April 2002 harga saham Enron hanya bernilai 24 sen dan diperdagangkan di over-the-counter market.
           Banyak pihak yang mempertanyakan mengapa hal ini bisa terjadi. Para pejabat dan politisi di Amerika Serikat berupaya keras untuk mengembalikan kredibilitas dari institusi-institusi pemerintah terkait, salah satunya adalah Security Exchange Comission (SEC). Presiden Bush yang kala itu menjabat memberikan perhatian yang sangat besar terkait penyelesaian kasus Enron ini. Hingga akhirnya pada tanggal 7 Maret 2002 KAP Arthur Andersen dinyatakan bersalah karena menghalang-halangi proses pengadilan dengan menghancurkan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan kasus Enron. Dari kasus tersebut bisa saya simpulkan bahwa Enron dan KAP Arthur Andersen sudah melanggar kode etik yang seharusnya menjadi pedoman dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan aturan yang sudah d buat.
Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar